Jumat, 14 Desember 2012

Dibobol Hacker, Situs Polri Jadi Sarana Jihad

 


VIVAnews -- Situs resmi Kepolisian Negara Republik Indonesia,   www.polri.go.id, dibobol hacker. Ketika mengakses situs  tersebut, pengunjung akan menemui kegagalan, alamat web tersebut tak bisa di akses sama sekali.
Setelah itu, pengakses akan diarahkan ke alamat http://www.polri.go.id/backend/index.html.

Jika berhasil mengakses situs tersebut, akan muncul gambar dua orang sedang mengangkat bendera di atas sebuah bukit. Tampilan layar berwarna hitam dan tercantum tulisan jihad mengatasnamakan Islam.

Berikut isi petikan isi tulisannya:
"Tiada tuhan kecuali Allah - Muhammad hamba dan utusan Allah

Bangkitlah singa-singa Islam!

Ya Allah Ya Tuhan Kami

Segala pujian dan kebesaran hanya milik Mu

Ya Allah Yang Maha Berkuasa Atas Segalanya

Yang Maha Besar Dan Maha Tinggi

Kami memohon dari Kebesaran dan Kekuatan Mu

Ya Allah berilah kemenangan kepada Mujahidin yang ikhlas di jalan Mu Ya Allah semoga Engkau senantiasa di sisi mereka, bersama mereka

Ya Allah, Engkau berilah kemenangan kepada mereka Berilah kekuatan kepada mereka Ya Allah Tuhan kami

Satukan hati, pemikiran dan pandangan mereka Ya Allah, fokuskan bidikkan senjata mereka Gabungkan kekuatan dan hujah-hujah mereka Ya Allah, tetapkan hati dan pendirian mereka

Ya Allah, kuasai musuh-musuh mereka Ya Allah, pecah belahkan kesatuan musuh-musuh Islam Ya Allah lunturkan semangat dan moral mereka

Ya Allah, lemahkan kekuatan mereka Ya Allah, campakkan ketakutan yang amat sangat ke dalam hati mereka Ya Allah, Tuhan kami Nasib kami di Tangan Mu Segala urusan kami serahkan kepada Mu

Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui keadaan kami Dan apa yang terjadi Tiada satu pun terlepas dari pengetahuan Mu Ya Allah, hanya kepada Mu kami mengadu kesengsaraan kami Ya Allah hanya kepada Mu kami mengadu kesedihan kami, masalah kami Hanya kepada Mu Ya Allah."

Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Anton Bachrul Alam mengatakan, hari ini polisi sedang mengusut dan menyelidiki pelaku. "Yang jelas kalau itu berubah bukan dari kita ada pihak yang sengaja mengacaukan situs," kata Anton kepada wartawan, Senin 16 Mei 2011.

Anton mengimbau agar pihak-pihak yang ingin mengakses situs Polri agar bersabar. (umi)