BSI dan Nusa Mandiri

tes tes BSI--

GISBMS – WebGIS



Alhamdulillah akhirnya kelar juga skripsi gue setelah beberapa tahun gue terlantarin ;)
Skripsi gue berjudul “Rancang Bangun Software Promis GISBMS berbasis WebGIS untuk Membantu Penentuan Desa Miskin di Kabupaten Banyumas”
Sekilas skripsi gue nih :D

BAB I
PENDAHULUAN

  1. A.   PENDAHULUAN
Tercatatnya angka kemiskinan RI yang mencapai 13,3 persen, perlu diwaspadai. Pasalnya, angka tersebut terlalu mepet dengan level tertinggi dari range yang ditargetkan Pemerintah. Direktur Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Prasetijono Widjojo mengatakan : “Kalau kemiskinan kan 13,3 persen. Ini yang perlu diwaspadai, karena dia masih mepet pada range atas. Range angka kemiskinan itu 12,5 persen sampai 13,5 persen”  (Djumena, 2010).
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan (anonim, 2011).
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kemiskinan seperti :
  1. Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin.
  2. Bantuan terhadap keadaan individu, misalnya dengan cara mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial dan pencarian kerja.
Dalam upaya menghilangkan kemiskinan, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas memberikan bantuan kemiskinan yang diantaranya berupa BLT. Namun dalam pelaksaannya sering ditemui beberapa masalah. Masalah tersebut yaitu keterlambatan datangnya bantuan dan penerimaan yang kurang tepat, seperti penerimaan bantuan lebih dari satu kali padahal masih ada keluarga lain yang lebih membutuhkan. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini karena belum adanya informasi pendukung yang dapat membantu Pemerintah Daerah dalam menentukan daerah desa miskin di Kabupaten Banyumas.
Disisi lain, perkembangan penggunaan komputer sudah sangat luas. Dengan dukungan komputer, seorang pimpinan dapat menentukan atau mengambil sebuah keputusan dengan lebih cepat dan tepat (Khoirudin, 2008).
Seiring dengan perkembangan penggunaan komputer, informasi dapat diperoleh dengan cepat tanpa batasan ruang dan waktu. Bahkan dengan pengembangan aplikasi WebGIS kita dapat memperoleh informasi geografik melalui internet (anonim, 2011).
Setelah melihat masalah dan peluang teknologi diatas, peneliti bermaksud membuat software PROMIS GISBMS berbasis WebGIS dan mengadopsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang diharapkan dapat membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas dalam penentuan desa miskin sehingga bantuan kemiskinan khususnya BLT dapat tersalurkan dengan lebih cepat dan tepat.

  1. B.   RUANG LINGKUP
Ruang lingkup yang di kaji dalam penelitian ini adalah membangun dan menguji software PROMIS GISBMS. Karena keterbatasan pengetahuan peneliti, maka ruang lingkup permasalahan dalam merancang software ini antara lain :
  1. Membangun sofware PROMIS GISBMS yang berbasis WebGIS.
  2. Pengujian kualitas software PROMIS GISBMS mengacu pada “Dimension of Quality for Goods”, yaitu operation, reliability and durability, conformance, serviceability, appearance dan preceived quality.
  3. Software PROMIS GISBMS dapat digunakan untuk membantu dalam penentuan desa miskin dan memberikan informasi profil kemiskinan desa di Kabupaten Banyumas.
  4. Data dan kriteria kemiskinan yang digunakan untuk membangun software PROMIS GISBMS mengacu pada data BPS tahun 2005.
  5. Bantuan kemiskinan yang dibahas adalah bantuan kemiskinan berupa BLT.

  1. A.  MASALAH
Apakah software PROMIS GISBMS dapat dibangun dan diuji sesuai dengan Dimension of Quality for Goods?

  1. B.  TUJUAN
Membangun dan menguji software PROMIS GISBMS yang sesuai dengan Dimension of Quality for Goods.

  1. C.  MANFAAT
  2. Memberikan pengetahuan dan menambah referensi penelitian mengenai hasil rancang bangun software PROMIS GISBMS.
  3. Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan, mengembangkan, mengimplementasikan, mempraktikan teori rancang bangun dan ilmu pengetahuan yang didapatkan selama kuliah di STMIK Widya Utama Purwokerto.
  4. Software PROMIS GISBMS dapat memberikan informasi profil desa miskin di kabupaten Banyumas.
  5. Software PROMIS GISBMS dapat membantu pemerintah kabupaten Banyumas dalam penentuan desa miskin sehingga penanggulangan kemiskinan pun diharapkan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Rancang bangun dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang mengatur sesuatu dengan cara mengetahui sesuatu yang ada di dalamnya (Dewanto, 2004).
Software (perangkat lunak) terdiri dari program, prosedur, subrutin dan sejumlah tata cara yang berkaitan dengan proses operasi pengolahan data; digunakan untuk menjalankan komputer dengan fungsi tertentu, misalnya sebagai pengolah angka dan pengelola basis data (Hidayat, 2004).
Program merupakan kumpulan perintah yang dieksekusi dalam menjalankan mesin atau susunan prosedural yang akan dieksekusi (Febrian dan Farida, 2002).
Pengembangan software atau dikenal juga sebagai software engineering menurut IEEE adalah aplikasi sistematik, disiplin, pendekatan kuantitatif untuk pengembangan, operasi dan pemeliharaan dari software, dengan kata lain software engineering merupakan sebuah metodologi pengembangan perangkat lunak (software) yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem hingga pada tahap pemeliharaan sistem setelah digunakan dengan tujuan untuk membuat perangkat lunak yang tepat dengan metode yang tepat. Salah satu metode pengembangan software yang sering digunakan adalah Prototyping karena mempunyai keuntungan seperti:
  1. Meningkatnya komunikasi antara user dan developer.
  2. Peningkatan peran aktif user didalam proses pengembangan.
  3. Peningkatan efisiensi waktu.
  4. Implementasi sistem menjadi lebih mudah karena user turut berperan aktif didalam proses pengembangan (Swandana, 2011).
Dalam pengembangan software diperlukan adanya sebuah rancangan atau blue print yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software. Pada tahun 1994 diresmikan membuat suatu model bahasa yang uniform / seragam yang disebut UML (Unified Modeling Language) dan dapat digunakan oleh seluruh dunia (Silfianti, 2003). Khusus untuk pengembangan web site, dikembangan model notasi khusus yang disebut UWE. UWE murni menggunakan notasi dan diagram UML. Untuk feature khusus, UWE menyediakan stereotypes, tagged values dan elemen lain yang susah dinotasikan dengan UML murni. Notasi UWE didefinisikan sebagai pengembangan dari UML.
Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian nyata atau fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah, tindakan atau hal. Data dapat berupa catatan dalam kertas, buku atau tersimpan sebagai file dalam basis data. Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karenanya, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Contoh data adalah identitas pegawai dan catatan transaksi penjualan (Sutanta, 2004).
Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang (Sutanta, 2004).
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan (anonim, 2011).


Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kemiskinan seperti :
  1. Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin.
  2. Bantuan terhadap keadaan individu.
Menurut BPS sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai Kepada Rumah Tangga Miskin, ada 14 kriteria untuk menentukan keluarga atau rumah tangga miskin, yaitu :
  1. Luas bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.
  2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.
  3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu / rumbia / kayu berkualitas rendah / tembok tanpa diplester.
  4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar / bersama-sama dengan rumah tangga lain.
  5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
  6. Sumber air minum berasal dari sumur / mata air tidak terlindung / sungai / air hujan.
  7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar / arang / minyak tanah.
  8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu
  9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
10. Hanya sanggup makan hanya satu/dua kali dalam sehari.
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas / poliklinik.
12. Sumber penghasilan kepala keluarga adalah petani dengan luas lahan 500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp. 600.000,- (Enam Ratus Ribu) per bulan.
13. Pendidikan tertinggi kepala keluarga : tidak bersekolah/tidak tamat SD/hanya SD.


14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan nilai minimal Rp. 500.000,- (Lima Rus Ribu Rupiah), seperti sepeda motor kredit/non-kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.
Jika minimal 9 variabel terpenuhi, maka dikategorikan sebagai rumah tangga miskin dan berhak menerima BLT (RPP PBI JS, 2007).
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang membantu dalam proses pengambilan keputusan. SPK sebagai sistem informasi berbasis komputer yang adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara khusus dikembangkan untuk mendukung solusi dari pemasalahan manajemen yang tidak terstruktur untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
Dengan demikian dapat ditarik satu definisi tentang SPK yaitu sebuah sistem berbasis komputer yang adaptif, fleksibel, dan interaktif yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur sehingga meningkatkan nilai keputusan yang diambil (Khoirudin, 2008).
Karakteristik sistem pendukung keputusan yaitu:
  1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi.
  2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi informasi.
  3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
  4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.


Manfaat yang dapat diambil dari SPK antara lain:
  1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
  2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
  4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
  5. SPK dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambil keputusan (Daihani, 2001).
Salah satu cara mengenal suatu daerah dapat dilakukan melalui peta. Peta merupakan visualisasi dari wilayah, dapat diketahui posisi suatu wilayah, jarak, jalur terpendek dan berbagai hal lain yang tidak dapat diwakili dengan sekedar kata. Data dalam tugas ini nantinya dapat dihubungkan secara spatial dengan peta, sehingga dapat melihat data dengan informasi yang lebih. Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang membahas data tersebut adalah SIG (Sistem Informasi Geografis) (Yousman, 2004).
Perkembangan teknologi SIG sudah meluas dengan cepat, salah satunya adalah pengembagan SIG berbasis web yang kemudian disebut WebGIS. WebGIS adalah aplikasi GIS atau pemetaan dijital yang memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasi-kan dan menyediakan informasi dalam bentuk teks, peta dijital serta menjalankan fungsi–fungsi analisis dan query yang terkait dengan GIS melalui jaringan internet (Prahasta, 2007).
WebGIS dibandingkan dengan desktop GIS menawarkan beberapa keuntungan seperti efisiensi biaya, efisiensi beban kerja sumber daya manusia untuk instalasi, pemeliharaan dan dukungan teknis, pemangkasan kurva pembelajaran untuk pengguna akhir dan keunggulan dalam hal integrasi data spatial dan data non spatial menggunakan DBMS (Evandri, 2003).
Gambar 1. Arsitektur WebGIS
Saat ini ada beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk membangun WebGIS. Salah satu yang paling populer adalah MapServer, yang menggunakan konsep Open Source (anonim, 2011).
Pada bentuk yang paling dasar, MapServer berupa sebuah program CGI (Common Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server dan berdasarkan beberapa parameter tertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk file *.map) akan menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar peta maupun bentuk lain (Nuryadin, 2005). File *.map berisi komponen tampilan peta seperti definisi layer, definisi proyeksi peta, pengaturan legenda dan skala. Format data default yang digunakan mapserver adalah shapefile.
Shapefile merupakan format umum yang digunakan oleh berbagai aplikasi GIS untuk menyimpan data vektor dengan atribut yang dikembangkan oleh ESRI (Enviomental Sstem Research Institute). MapServer dengan program CGI dapat mengakses map dengan cara TileMode, yaitu dengan cara membagi map menjadi sejumlah diskrit tingkat zoom.

Salah satu projek pengembangan map yang mendukung TileMode adalah pengembangan map yang dilakukan oleh Google Maps. Google Maps menyediakan framework JavaScript yang disebut GMAP untuk membatu dalam membangun pengembangan WebGIS.
Javascript merupakan bahasa pemrograman kecil yang berjalan di sisi client (web browser). Javascript dijalankan di sisi client, sehingga tidak memerlukan compiler atau interpreter tertentu.
Hanya saja untuk menjalankannya, web browser harus mendukung javascript. Saat ini hampir semua web browser yang ada sudah mendukung javascript.
JavaScript adalah merek dagang terdaftar dari Sun Microsystems, Inc. Bahasa ini digunakan di bawah lisensi untuk teknologi yang diciptakan dan diimplementasikan oleh Netscape Communications dan entitas barunya seperti Mozilla Foundation. Mozilla Foundation mengembangkan web browser yang disebut Mozilla Firefox.
Saat ini, selain dapat mengakses MapServer sebagai program CGI, kita dapat mengakses MapServer sebagai modul MapScript, melalui berbagai bahasa skrip : PHP, Perl, Python atau Java.
Akses fungsi-fungsi MapServer melalui skrip akan lebih memudakan pengembangan aplikasi. Pengembang dapat memilih bahasa yang paling familiar (Nuryadin, 2005).
PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat website dinamis maupun aplikasi web. Berbeda dengan HTML yang hanya bisa menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan folder, sehingga membuat PHP bisa menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website.
PHP adalah bahasa scripting, bukan bahasa tag-based seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang cross-platform, ini artinya PHP bisa berjalan pada sistem operasi yang berbeda-beda (Windows, Linux, ataupun Mac). Program PHP ditulis dalam file plain text (teks biasa) dan mempunyai file extension “.php”.
Untuk dapat berjalan, PHP membutuhkan web server, yang bertugas untuk memproses file-file php dan mengirimkan hasil pemrosesan untuk ditampilkan di browser client. Oleh karena itu, PHP termasuk server-side scripting (script yang diproses di sisi server).
Web server sendiri adalah software yang diinstall pada komputer lokal ataupun komputer lain yang berada di jaringan intranet / internet yang berfungsi untuk melayani permintaan-permintaan web dari client. Web server yang paling banyak digunakan saat ini untuk PHP adalah “Apache” (www.apache.org).
Selain Apache, PHP juga memerlukan PHP binary (www.php.net) yang bisa dikonfigurasikan sebagai modul Apache ataupun sebagai aplikasi CGI. Untuk media penyimpanan datanya (database server), PHP biasa menggunakan “MySQL” (www.mysql.com) (Yuliano, 2009).
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.
MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael “Monty” Widenius (anonim, 2011).


Untuk memudahkan proses installasi PHP, MYSQL dan Apache sudah tersedia software XAMPP. XAMPP merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP and PERL), XAMPP ini merupakan project non-profit yang di kembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai Oswalad Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project mereka ini bertujuan mempromosikan pengunaan Apache web server (Peter, 2007).
Selain itu, untuk membantu pembuatan web site diperlukan juga beberapa software lain, seperti Dreamweaver (digunakan untuk pengaturan layout web site,code editor) dan Photoshop (digunakan untuk mendesain layout web site, membuat icon, membuat logo).
Beberapa keunggulan Macromedia Dreamweaver yang menjadikannya banyak digunakan dalam membangun web site, antara lain:
  1. Tampilan (interface) Dreamweaver mudah dimengerti oleh pengguna dari semua tingkat keahlian, bahkan bagi orang awam sekalipun.
  2. Dreamweaver cukup tangguh untuk membangun berbagai tipe situs web.
  3. Dreamweaver selalu menjadi perangkat lunak pertama yang selalu mendukung teknologi web terkini.
  4. Dreamweaver merupakan editor berbasis WYSIWYG (What You Say Is What You Get), artinya apa yang tampak di editor, sama seperti apa yang akan ditampilkan di web browser.
  5. Dreamweaver terintegrasi dengan produk Macromedia lainnya, seperti Macromedia FreeHand, Fireworks, dan Flash.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar